Pembuka: Rezeki Melalui Usaha, Rahmat Melalui Lisan
Dalam kehidupan sehari-hari, usaha dan berdagang merupakan salah satu jalan utama untuk mencari nafkah yang halal. Banyak orang yang telah mencoba berbagai strategi bisnis, promosi digital, hingga inovasi produk, namun belum juga mendapatkan hasil yang memuaskan. Di sinilah peran amalan spiritual dalam Islam berfungsi sebagai penyeimbang ikhtiar duniawi, salah satunya melalui amalan lisan yang membawa keberkahan dan kelancaran.
Amalan lisan bukan sekadar rutinitas keagamaan, tapi juga wasilah (perantara) turunnya rahmat dan pertolongan Allah. Dalam Islam, lisan yang berdzikir dan berdoa dapat menjadi penarik rezeki dan pelancar usaha, asalkan dilakukan dengan hati yang tulus dan sesuai dengan tuntunan syariat.
1. Istighfar: Membersihkan Dosa, Mengalirkan Rezeki
Istighfar adalah kalimat pendek namun sangat kuat untuk membersihkan penghalang rezeki. Ketika seseorang merasa usaha dan dagangannya seret, bisa jadi itu adalah akibat dosa-dosa yang menghambat keberkahan.
“Maka aku katakan kepada mereka: Mohonlah ampun kepada Tuhanmu, sesungguhnya Dia Maha Pengampun. Niscaya Dia akan menurunkan hujan yang lebat kepadamu, memperbanyak harta dan anak-anakmu, dan mengadakan kebun-kebun dan sungai-sungai untukmu.”
(QS. Nuh: 10–12)
Rasulullah ﷺ juga bersabda:
“Barang siapa memperbanyak istighfar, maka Allah akan memberikan kelapangan dari setiap kesempitan, jalan keluar dari setiap kesulitan, dan memberinya rezeki dari arah yang tidak disangka-sangka.”
(HR. Ahmad, Abu Dawud, Ibnu Majah – hasan)
Cara mengamalkan:
Baca “Astaghfirullah” sebanyak 100 kali setiap pagi dan sore. Bisa juga diamalkan sambil menata dagangan, membuka toko, atau sebelum melayani pelanggan.
2. Sholawat: Mengundang Rahmat dan Pelanggan
Banyak ulama dan pedagang Muslim di masa lalu yang membaca sholawat sebelum memulai perdagangan. Sholawat adalah bentuk kecintaan kepada Rasulullah ﷺ, dan siapa yang menghidupkan sunnah Nabi, maka akan hidup pula keberkahannya.
“Barang siapa bershalawat kepadaku satu kali, maka Allah akan bershalawat kepadanya sepuluh kali.”
(HR. Muslim no. 408)
Rahmat Allah yang datang melalui sholawat bisa membuka hati pelanggan, mencairkan suasana jual beli, dan menghadirkan keberkahan yang tidak terlihat.
Cara mengamalkan:
Biasakan membaca sholawat pendek seperti “Allahumma shalli ‘ala Muhammad wa ‘ala ali Muhammad” sebanyak 100 kali di pagi hari sebelum membuka usaha, atau saat toko dalam keadaan sepi.
3. Asmaul Husna: Ya Razzaq, Ya Fattah
Allah memiliki nama-nama indah (Asmaul Husna) yang mengandung kekuatan spiritual jika disebut dengan keyakinan dan harapan.
-
Ya Razzaq: Yang Maha Memberi Rezeki
-
Ya Fattah: Yang Maha Membuka Pintu-Pintu Kebaikan
“Sesungguhnya Allah, Dialah Maha Pemberi Rezeki, Yang memiliki kekuatan lagi sangat kokoh.”
(QS. Adz-Dzariyat: 58)
“Katakanlah: Serulah Allah atau serulah Ar-Rahman. Dengan nama yang mana saja kamu seru, Dia mempunyai Al-Asmaul Husna.”
(QS. Al-Isra: 110)
Cara mengamalkan:
Sebutkan “Ya Razzaq, Ya Fattah” sebanyak 33 atau 100 kali setiap pagi sebelum memulai aktivitas usaha. Boleh dilakukan sambil menyiapkan produk atau membuka toko.
4. Laa Hawla wa Laa Quwwata illa Billah: Tawakal dalam Jual Beli
Kalimat dzikir ini menunjukkan penyerahan total kepada Allah. Dalam usaha, tidak jarang kita merasa lelah, pesimis, atau bahkan nyaris putus asa. Di sinilah dzikir ini menjadi penyegar keyakinan.
“Perbanyaklah membaca ‘Laa hawla wa laa quwwata illa billah’, karena ia adalah simpanan dari simpanan surga.”
(HR. Tirmidzi – hasan)
Dengan membaca dzikir ini, hati akan lebih tenang dan pikiran lebih fokus untuk berikhtiar. Ketenangan inilah yang membuat pedagang bisa melayani pelanggan dengan sikap ramah dan sabar.
Cara mengamalkan:
Baca dzikir ini setiap merasa gelisah akan kondisi usaha, atau saat toko tampak sepi. Bisa juga dibaca setelah sholat fardhu.
5. Doa Rasulullah ﷺ: Ilmu, Rezeki dan Amal yang Diterima
“Allahumma inni as-aluka ‘ilman nafi’an, wa rizqan tayyiban, wa ‘amalan mutaqabbalan.”
(Ya Allah, aku memohon kepada-Mu ilmu yang bermanfaat, rezeki yang baik, dan amal yang diterima.)
(HR. Ibnu Majah – Shahih)
Doa ini adalah permintaan yang sangat tepat untuk seorang pengusaha: minta ilmu agar usaha terus berkembang, minta rezeki halal, dan agar seluruh upaya mendapat ridha Allah.
Cara mengamalkan:
Baca doa ini setiap pagi hari sebelum berangkat bekerja atau membuka toko. Jadikan sebagai bagian dari rutinitas dzikir pagi agar niat dagang tetap lurus dan tidak terjebak dalam praktik yang tidak halal.
6. Surat Al-Waqi’ah: Amalan Malam Para Pedagang Muslim
Meski bukan dzikir pendek, membaca surat Al-Waqi’ah setiap malam adalah kebiasaan banyak pedagang Muslim terdahulu, termasuk sahabat-sahabat Nabi. Surah ini dikenal sebagai “surat kekayaan”.
“Barang siapa membaca surat Al-Waqi’ah setiap malam, maka ia tidak akan ditimpa kefakiran selamanya.”
(HR. Baihaqi – hasan menurut sebagian ulama)
Cara mengamalkan:
Baca surat Al-Waqi’ah setelah sholat Isya atau sebelum tidur. Tidak memerlukan ritual khusus, cukup dilakukan dengan hati yang bersih dan niat yang ikhlas.
Penutup: Lisan yang Mengundang Berkah, Usaha yang Dipermudah
Usaha dan dagangan tidak hanya ditentukan oleh kualitas produk dan strategi pemasaran, tapi juga oleh kualitas spiritual pemiliknya. Lisan yang dipenuhi dzikir dan doa adalah lisan yang penuh harapan, yang mengundang rahmat Allah dan mengalirkan rezeki.
Amalan-amalan lisan seperti istighfar, sholawat, asmaul husna, dzikir tauhid, dan doa Nabi adalah bentuk usaha batiniah yang menyempurnakan ikhtiar lahiriah. Semua amalan ini tidak memerlukan syarat khusus, tidak membebani, dan bisa dikerjakan sambil bekerja.
“Barang siapa bertakwa kepada Allah, niscaya Dia akan menjadikan jalan keluar baginya. Dan memberinya rezeki dari arah yang tidak disangka-sangka.”
(QS. At-Talaq: 2–3)
Maka, jangan hanya fokus pada usaha fisik. Hidupkan juga usaha spiritual melalui lisan yang berdzikir dan hati yang bersyukur. Insya Allah, dagangan lancar, rezeki berkah, dan hati pun tenang dalam ridha-Nya.
Komentar
Posting Komentar