Fadhilah Keutamaan Surat Al-Musabbihat (Al-Hadid, Al-Hasyr, Ash-Shaff, At-Taghabun dan Al-A'la)

Dianjurkan Membacanya Sebelum Tidur Karena Adanya Ayat yang Lebih Afdhal dari Seribu Ayat

Dari al-'Irbadh bin Sariyah Radhiyallahu 'anhu, bahwasanya nabi Shallallahu ‘alaihi wa sallam tidak tidur sebelum membaca al-Musabbihat, dan beliau bersabda: "Sesungguhnya di dalamnya ada ayat yang lebih afdhal dari seribu ayat".

(HR. Ahmad 4/128, Abu Daud, At-Tirmidzi, beliau berkata: "Hadits ini hasan gharib". An-Nasaa'i dalam Al-Kubra 8026, Ibnu Hajar meng-hasan-kannya dalam Al-Futuhat ar-Rabbaniyyah 3/157 dan Nataaij al-Afkar 3/63. Al-Albani men-dhaif-kannya dalam dha'if Abi Daud 5057, akan tetapi beliau meng-hasan-kannya dalam Shahih at-Tirmidzi 3406)

Ibnu Katsir berkata dalam tafsir-nya: "Ayat yang diisyaratkan dalam hadits tersebut ialah firman Allah: "Huwa al-Awwalu wal al-Akhiru wa azh-Zhaahiru wa al-Baathinu wa huwa bi kulli syai-in 'Aliim" Al-Hadid: 3 dan disebutkan juga bahwa yang dimaksud adalah firman Allah: "Lau anzalnaa haadza Al-Qur'an" sampai akhir surat al-Hasyr. Ini adalah seperti al-ismu al-A'zhom (nama yang paling agung) diantara semua nama-nama dari segi fadhilahnya dengan demikian yang dimaksud di dalamnya adalah kesemuanya.

Al-Qari berkata: "Yang jelas bahwa ayat tersebut dimulai dengan tasbih dan "fihinna (di dalamnya)" bermakna keseluruhannya. Dan kebaikan untuk makna sifat penyucian yang mengharuskan sifat-sifat penetapan. Ath-Thibi berkata: "Dirahasiakannya ayat tersebut seperti dirahasiakannya Lailatul Qadar dan waktu diterimanya doa pada hari jum'at, agar semuanya dibaca supaya ayat tersebut tidak dikhususkan (Tuhfat al-Ahwadzi Syarhu sunan at-Tirmidzi). Oleh karena itu nabi Shallallahu ‘alaihi wa sallam membacanya setiap malam dengan harapan beliau mendapatkan ayat tersebut.

Komentar