Fadhilah Keutamaan Shalawat Untuk Nabi Muhammad Shallallahu ‘alaihi wa sallam

Keutamaan Shalawat untuk Rasulullah Shallallahu ‘alaihi wa sallam

Allah Azza wa Jalla berfirman:

"Sesungguhnya Allah dan para malaikat-Nya bershalawat untuk Nabi. Wahai orang-orang yang beriman! Bershalawatlah kamu untuk Nabi dan ucapkanlah salam dengan penuh penghormatan kepadanya." (Al-ahzab: 56)

Allah memerintahkan setiap orang mukmin untuk membaca doa rahmat dan kesejahteraan untuk Nabi Shallallahu ‘alaihi wa sallam, dan sebelumnya Ia mengabarkan tentang diri-Nya dan para malaikat-Nya, bahwa mereka senantiasa mengucapkan doa rahmat dan sejahtera untuk beliau.

Abu Aliyah berkata, "Shalawat Allah adalah pujian yang Ia berikan kepada beliau di hadapan para malaikat, dan shalawat para malaikat adalah doa".

Ibnu Abbas menjelaskan: yushallun artinya memberkahi.

Diriwayatkan dari Sufyan Ats-Tsauri dan sejumlah ahlul ilmi, mereka menyatakan, "Shalawat Rabb adalah rahmat dan shalawat para malaikat adalah permohonan ampun."

Keutamaan Ke-1

Dari Abdullah bin Amr bin Ash Radhiyallahu 'anhu, ia mendengar Rasulullah Shallallahu ‘alaihi wa sallam bersabda, "Siapa bershalawat satu kali untukku, maka Allah bershalawat (mengampuni) untuknya." 

(Shahih: HR. Muslim, 384; Abu Dawud, 1530; At-Tirmidzi, 485)

Penjelasan: Hadits ini juga diriwayatkan ahmad dari Abu Musa dengan lafal: "Siapa bershalawat satu kali untukku, Allah memberinya sepuluh rahmat, sepuluh kesalahannya digugurkan dan sepuluh derajat diangkat untuknya."

 

Keutamaan Ke-2

Dari Ibnu Mas'ud Radhiyallahu 'anhu, Rasulullah Shallallahu ‘alaihi wa sallam bersabda, "Manusia yang paling dekat dan paling berhak (mendapat syafaatku) pada hari Kiamat adalah yang paling banyak membaca shalawat untukku." 

(HR. Tirmidzi, ia berkata, "Hadits ini Hasan.")

Penjelasan: Sabda beliau. "Manusia yang paling dekat dan paling berhak (mendapatkan syafaatku)," yaitu umatku yang paling dekat denganku dan yang paling berhak mendapatkan syafaatku pada hari Kiamat adalah yang paling banyak membaca shalawat untukku.

 

Keutamaan Ke-3

Dari Aus bin Aus Radhiyallahu 'anhu, ia berkata, "Rasulullah Shallallahu ‘alaihi wa sallam bersabda, 'Sungguh, di antara hari kalian yang terbaik adalah hari Jumat, maka banyak-banyaklah membaca shalawat untukku pada hari itu, karena shalawat kalian diperlihatkan kepadaku.' Mereka (para shahabat) berkata, 'Wahai Rasulullah, bagaimana shalawat kami diperlihatkan kepadamu sementara (jasad) engkau telah hancur luluh?' Beliau bersabda, 'Sungguh, Allah mengharamkan bumi memakan jasad para nabi. " 

(HR. Abu Dawud, 1047 dengan sanad shahih; Ahmad, 4/8. Dishahihkan oleh Syaikh Al-Albani di dalam Shahih Abi Dawud.)

Penjelasan: Hadits ini menganjurkan banyak-banyak membaca shalawat untuk Nabi Shallallahu ‘alaihi wa sallam pada hari Jumat.


Keutamaan Ke-4

Dari (Abu Hurairah), ia berkata, "Rasulullah Shallallahu ‘alaihi wa sallam bersabda, 'Janganlah kalian menjadikan kuburku sebagai perayaan, dan bershalawatlah untukku, karena shalawat kalian sampai kepadaku di mana pun kalian berada'." 

(HR. Ahmad, 2/367; Abu Dawud, 2042. Dishahihkan oleh Syaikh Al-Albani di dalam Shahih Al-Jami', 7226.)


Keutamaan Ke-5

Dari (Abu Hurairah), Rasulullah Shallallahu ‘alaihi wa sallam bersabda, "Setiap orang yang mengucapkan salam kepadaku, niscaya Allah mengembalikan ruhku hingga aku menjawab salamnya." 

(HR. Abu Dawud, 2041 dengan sanad shahih. Dihasankan oleh Syaikh Al-Albani di dalam Shahih Al-Jami', 5679 dan Ash-Shahihah, 2266.)


Keutamaan Ke-6

Dari Fadhalah bin Ubaid Radhiyallahu 'anhu, ia berkata, "Rasulullah Shallallahu ‘alaihi wa sallam mendengar seseorang berdoa dalam shalat tanpa memuji Allah Ta'ala dan tidak membaca shalawat untuk Nabi Shallallahu ‘alaihi wa sallam, Rasulullah Shallallahu ‘alaihi wa sallam kemudian bersabda, 'Dia ini terburu-buru.' Setelah itu beliau memanggilnya lalu bersabda padanya atau pada orang lain, 'Apabila salah seorang di antara kalian berdoa, maka mulailah dengan memuji Rabbnya, kemudian bershalawat untuk Nabi Shallallahu ‘alaihi wa sallam, setelah itu berdoa seperti yang ia kehendaki'." 

(HR. Ahmad, 6/18; Abu Dawud, 1481; At-Tirmidzi, 3477. Dishahihkan oleh Syaikh Al-Albani di dalam Shahih At-Tirmidzi, 2767)

Penjelasan: Hadits ini berisi anjuran untuk memulai doa dengan memuji Allah dan membaca shalawat untuk Nabi-Nya.


Keutamaan Ke-7

Ahmad berkata dalam Musnad-nya (III/445), bercerita pada kami Muhammad bin Ja'far, bercerita pada kami Syu'bah dari Ashim bin Ubaidillah berkata: Aku mendengar Abdullah bin Amir bin Rabi'ah bercerita dari ayahnya yang menuturkan: Aku mendengar Rasulullah Shallallahu ‘alaihi wa sallam berkhotbah, lantas beliau bersabda: "Siapa yang bershalawat untukku satu shalawat, tak henti-hentinya malaikat bershalawat untuknya selama ia bershalawat untukku. Silakan seorang hamba menyedikitkan atau memperbanyaknya."

(Ibnu Majah meriwayatkannya (hadits no. 907), dari Bakar bin Khalaf dari Khalid bin Harits dari Syu'bah.)


Keutamaan Ke-8

Abd bin Humaid berkata dalam Musnad-nya (hadits no. 170 Al-Muntakhab), "Bercerita pada kami Qabishah bin Uqbah, bercerita pada kami Sufyan dari Abdullah bin Muhammad bin Uqail dari Thufail bin Ubay dari Ubay bin Ka'ab ia berkata: 

Rasulullah Shallallahu ‘alaihi wa sallam apabila telah lewat seperempat malam beliau bangkit, lalu bersabda, "Wahai manusia, ingatlah Allah, ingatlah Allah. Tiupan pertama (pasti) datang, diikuti tiupan kedua. Kemudian datang membawa apa yang dikandungnya, kematian datang membawa apa yang dikandungnya." Ubay bin Ka'ab berkata, "Wahai Rasulullah, sesungguhnya aku memperbanyak shalawat pada Anda, berapakah sepantasnya aku berikan untuk Anda dari doaku?" Beliau menjawab, "Terserah engkau". Aku berkata, "Apakah seperempat?" Beliau menjawab, " Terserah engkau, jika engkau menambah itu lebih baik." Aku berkata, "Apakah separoh?" Beliau menjawab, "Terserah engkau, namun jika engkau menambah itu lebih baik." Aku berkata, "Apakah dua pertiga?" Beliau menjawab, "Terserah engkau, jika engkau menambah itu lebih baik." Aku berkata, "Aku jadikan seluruh shalawatku untuk Anda." Beliau menjawab, "Bila demikian kesedihanmu dihilangkan dan dosamu diampuni."

(Hadits ini diriwayatkan Tirmidzi (Hadits no. 2457) dari Hanad dari Qabishah... dan seterusnya. Sedang Imam Ahmad Meriwayatkannya dalam Al-Musnad (V/136), dari Waki' dari Sufyan... dan seterusnya. Hakim juga meriwayatkannya dalam Al-Mustadrak (II/513). Tirmidzi berkata, "Hadits hasan shahih".) 

Komentar